Senin, 02 Mei 2011

Konsep Dasar Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Perkembangan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
•    Paracelsus (abad 16) : pekerjaan dan penyakit tambang
•    Agricola (abad 16) : ventilasi dan penutup muka sebagai upaya preventif
•    B. Ramazzini (abad 17) : diluncurkan buku De Morbis Artificum Diatriba
•    Revolusi Industri (abad 18) : banyak muncul pabrik baru dan mesin baru, menimbulkan masalah batu
•    Manchester, 1844, dikeluarkan Factory Act (UU Pabrik)
•    Awal abad 20, setelah PD II, industry berkembang, bahan kimia meningkat

b-ramazziniBapak K3 : B. Ramazzini
Dr. Alice Hamilton : pelopor kedokteran kerja dan toksikologi lingkungan akibat keracunan Pb, Silica, dan Mercury di pabrik pertambangan

Indonesia : Kesehatan kerja mulai ada pada penjajahan Belanda tapi diobrak-abrik lagi oleh jepang.


UU K3 = UU No. 1 Tahun  1970
Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja mencakup : mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses, landasan, cara, serta lingkungan.
Sasaran : tempat kerja
Sifat : teknis

Kesehatan Kerja

Kesehatan kerja bertujuan agar pekerja memperoleh derajat kesehatan setingg-tingginya, baik fisik maupun mental, dengan usaha preventif dan kuratif tergadap gangguan kesehatan akibat pekerjaan, lingkungan, dan penyakit umum.
Sasaran : Manusia
Sifat : medis

Higiene Perusahaan
Higiene perusahaan menilai faktor penyebab penyakit di lingkungan kerja secara kualitatif dan kuantitatif yang hasilnya untuk tindakan korektif dan pencegahan.
Sasaran : lingkungan kerja
Sifat : teknis

ILO / WHO Committee

Menurut ILO/WHO Committee, kesehatan kerja Kesehatan kerja mempunyai aspek promotif serta mempertahankan tingkat kesehatan naker setinggi – tingginya baik fisik, psikis dan sosial pada semua macam pekerjaan
Tujuan K3 :
1.    Naker dan orang lain = sehat dan selamat
2.    Sumber produksi = efisien
3.    Proses produksi = lancer

Peranan dan urgensi K3 :
Titik berat pembangunan nasional Indonesia adalah pembangunan si bidang ekonomi, khususnya industri. Fenomena yang terjadi adalah jumlah industry meningkat, tenaga kerja bertambah, pemakaian bahan berbahaya meningkat, dan penerapan teknologi maju. Hal ini akan menimbulkan masalah K3 seperti  keadaaan berbahaya bagi kesehatan tenaga kerja dan masyarakat, kecelekaan kerja meningkat, juga efisiensi dan produktivitas yang dipertanyakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar