Selasa, 17 Mei 2011

PRAKTEK PERTENUNAN MODERN

Tinjauan umum mesin tenun
Teknologi pertenunan mengalami perkembangan yang sangat cepat dewasa ini.Industri pembuat mesin tenun terus berlomba untuk menemukan suatu mesin tenun yang efisien dan mempunyai produktivitas tinggi.Sistem peluncuran pakaian dengan teropong yang selama ini dipakai mempunyai banyak kelemahan.Kelemahan sistem teropong antara lain adalah kecepatan yang rendah, membutuhkan tenaga kerja banyak dan teropong rentan rusak.
Sistem peluncuran pakaian tanpa teropong (shutleless loom) terus dikembangkan dan yang banyak dipakai adalah air jet, water jet, projectile, dan rapier. Masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan, tergantung bahan baku yang diproses dan hasil tenunan yang diinginkan. Masing-masing produsen mesin tenun terus berkompetisi untuk mengurangi kekurangan yang ada, agar dapat menaikan penjualan mesin tenunnya.Semua mesin tenun dewasa ini mempunyai teknologi pengontrolan dengan komputer dan mempunyai produktivitas tinggi, sehingga memerlukan tenaga kerja yang sedikit.Variasi hasil tenunan juga terus dikembangkan agar produsen kain mampu menjual berbagai produk dengan mesin tenun yang sama tersebut. Mudah dalam pengoperasian, pemantauan produksi, penanganan kualitas kain dan perawatan mesin.

Definisi Pertenunan
1. Harus ada benang lusi dan benang pakan
2.Ada silangan dari benang lusi dan pakan yang berarti ada terjadi anyaman
3.Lusi tegak lurus dengan benang pakan di peralatan mesin tenun
4.Membentuk anyaman tertentu

Klasifikasi Mesin Tenun
Klasifikasi berdasarkan cara pelemparan atau penyisikan benang pakan kedalam mulut lusi mesin tenun:
1. Mesin Tenun Teropong (Shuttle Loom)
A. Mesin Tenun Teropong Dengan Mesin Motor
B. Mesin Tenun Teropong Tanpa Mesin ( ATBM )
2. Mesin Tenun Tanpa Teropong( Shuttleless Loom)
A. Projectile Loom (Peluru)
B. Air Jet Loom
C. Water Jet Loom
D. Rapier Loom :
• Sistem tongkat
• Sistem sabuk
• Sistem rantai

Nama mesin tenun berdasarkan cara pembentukan pembukaan mulut lusi mesin tenun / Alat Pembentuk Mulut Lusi (APML) :
1. Mesin Tenun Dobby
2. Mesin Tenun Jacquard
3. Mesin Tenun Tappet
4.Mesin Tenun Crank, dan lain-lain


ATBM Shuttle Loom


TSUDAKOMA Air Jet Loom


NISSAN Water Jet Loom


DORNIER Rapier Loom


SULZER RUTI Projectile Loom








Shuttle Loom saat ini sudah semakin banyak ditinggalkan, meskipun masih ada yang memakainya dengan berbagai alasan seperti mahalnya mesin shuttleless loom dan corak kain yang dibuat masih cocok memakai sistem shuttle. Mesin ini biasanya masih jalan untuk industri tekstil skala kecil.
Sebelum suatu perusahaan merencanakan membeli beberapa mesin tenun, pasti harus memperhatikan apakah sesuai dengan produk kain yang akan dihasilkan, variasi produksi dari mesin yang bersangkutan, harga mesin tenun, kualitas mesin tenun, ketersediaan spare part dan lain-lain

Kelebihan dan Kekurangan Shutleless Loom

Air jet Angin: Kecepatan tinggi, gampang, lebih variatif untuk benang yang dibawa. Membutuhkan kompresor, kurang stabil untuk high twist dan benang besar
Water Jet Air: Kecepatan tinggi, sederhana, mudah pengoperasiannya Hanya cocok untuk benang filamen, membutuhkan sumber air besar
Projectile Peluru:Biasanya double beam, kuat untuk membawa benang besar, tidak butuh alat tambahan Kecepatan rendah, tidak cocok untuk benang-benangkecil, harga mesin mahal
Rapier tongkat:kuat untuk membawa benang besar, tidak butuh alat tambahan Kecepatan rendah, dan susah pengoperasiannya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar