Selasa, 17 Mei 2011

Safety Driving, Devensif Driving, Eco-Driving, & Smart Driving



Istilah-isltilah tersebut memang saling terkait satu dengan yang lainnya. Sebagai ilustrasi banyak orang yang mampu mengemudi dengan mudah, namun tidak mudah mengemudi dengan aman. Teknik mengemudi kendaraan dengan aman dikenal dengan istilah Safety Driving. Belakangan, teknik Safety Driving saja tidak cukup. Sebab, meskipun si pengemudi sudah berusaha menerapkan jurus-jurus pengemudian yang dengan aman, kecelakaan kadang masih terjadi akibat faktor eksternal, yakni ulah pengendara lain yang ugal-ugalan. Oleh karena itu lahirlah teknik baru Defensif Driving. Teknik ini sudah menuntut keahlian dan pengalaman dalam mengemudi kendaraa, yang juga disertai sikap positif dan konsentrasi tinggi.


Ringkasnya, Safety Driving dianggap sebagai metode aman berkendaradi jalan raya bagi para pemula. Defensif Driving lebih diutamakan kepada para expert (pengemudi yang sudah ahli dan berpengalaman), dengan penekanan lebih kepada pengambilan keputusan saat menghadapi masalah di jalan. Teknik-teknik pengendaraan yang mengarah ke penghematan bahan bakar mulai diperkenalkan, yang kemudian dikenal dengan istilah Eco-Driving.

Sejatinya, teknik tersebut bukan cara baru. Hanya karena BBM makin langka dan kesadaran lingkungan makin tinggi, lantas berbagai pihak menyerukan penghematan dan pengurangan polusi, sehingga
Eco-Driving menjadi cepat populer. Eco-Driving merupakan teknik mengemudi, tidak sekedar untuk menghemat konsumsi BBM, tapi juga memperpanjang umur part kendaraan, mengurangi emisi gas buang dan polusi suara, serta mengurangi resiko kecelakaan di jalan raya . Nah, semua teknik kendaraan di jalan raya itu kemudian dikemas menjadi satu dengan istilah Smart Driving.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar